Thursday, August 5, 2021

PENGUMUMAN DAM SE-INDONESIA TIMUR PC IMM BONE

Tuesday, August 3, 2021

https://drive.google.com/file/d/1QkQ2IioLKM9fqoLLayDJXxkwhsAq7Z3j/view?usp=sharing

Silahkan tunggu dalam 3 detik.

Download Timer

Wednesday, June 16, 2021

Menolak Stigma Negatif, Kajian Pengantar Ilmu Politik Salah Satu Solusinya

 

Kajian “Pengantar Ilmu Politik” oleh
Kakanda IMMawan Andi Saiful Marfian

Dalam kesehariannya manusia tidak pernah lepas dari yang namannya politik. Suka atau tidak, manusia pasti terlibat dalam sebuah sistem perpolitikan. Baik itu dalam skala yang kecil seperti di lingkungan sekitarnya atau di lingkup rumah tangga maupun skala yang lebih besar seperti perpolitikan negara ataupun perpolitikan secara global. Dikarenakan begitu intensnya interaksi antar manusia dengan dunia politik, maka sudah seharusnya memiliki pemahaman mengenai apa sebenarnya politik.

Terutama bagi kaum intelektual khususnya mahasiswa ataupun pemuda, harus memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai politik, karena sejatinya mahasiswa adalah lokomotif peradaban. Ke arah mana peradaban ini menuju, tentunya itu berada ditangan para penerus generasi.

Untuk menggerakkan sebuah peradaban tentunya tidak lepas dari yang namanya percaturan politik, karena kebijakan-kebijakan dalam suatu negara itu diatur dalam dunia perpolitikan. Maka itulah pentingnya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sebenarnya politik itu bekerja.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kata “Politik” masih banyak diselimuti stigma-stigma oleh masyarakat awam, bahkan di lingkungan kaum intelektual pun masih ada yang alergi dengan hal itu. Alasan pada umumnya karena mereka melihat bagaimana praktik politik yang ada saat ini dilakukan oleh para politisi yang terkesan sangat tidak bijak. Mereka menilai bahwa orang yang terlibat didalam politik adalah orang yang hanya bisa menebar janji-janji manis, hanya datang ketika musim-musim pencoblosan, ada juga yang beranggapan bahwa orang yang terlibat di politik itu tidak jauh dari yang namanya korupsi, berkoar tentang kepentingan rakyat hanya ketika mereka butuh dukungan untuk menduduki sebuah jabatan dan setelah berhasil yang mereka pikirkan hanya kepentingan pribadinya, dan masih banyak stigma yang lain lagi yang melingkupi kata “politik” sehingga sebagian masyarakat merasa bahwa itu hal yang kotor.

Kenapa stigma-stigma itu bisa muncul dalam penilaian masyarakat? Salah satu alasannya yaitu karena kurangnya pemahaman tentang Ilmu Politik. Politik dinilai bukan berdasarkan teori-teorinya melainkan berdasar pada praktisi atau orang-orang yang melakukan kegiatan Politik.

Adapun yang harus dipahami yaitu apa sebenarnya politik itu dan apa saja pembahasannya. 

Ada beberapa pandangan mengenai politik, yakni;

1. Bahwa politik adalah sesuatu hal yang kita bicarakan dan diskusikan untuk mencapai kebaikan bersama. Artinya pembicaraan-pembicaraan dalam politik ditujukan untuk kepentingan masyarakat atau warga negara secara umum. Baik itu pada hal pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan yang diambil agar terwujud tatanan masyarakat yang sebaik-baiknya.

2. Bahwa politik itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan negara dan pemerintahan. Contohnya berbicara tentang anggaran atau political budgeting, berbicara tentang kebijakan publik atau public policy, berbicara tentang hukum atau political law, dan lain-lain.

3. Bahwa politik adalah kegiatan yang diarahkan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Kita yakini bersama bahwa ide gagasan yang dimiliki seseorang untuk kepentingan orang banyak hanya bisa direalisasikan ketika orang itu punya wadah yang disebut kekuasaan, dan itu merupakan hal yang baik. Untuk menjaga hal tersebut tetap terorganisir maka perlu jalan politik sehingga kekuasaan itu tetap bisa dipertahankan. Contohnya dalam pesta demokrasi.

4. Bahwa politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Politik digunakan untuk mendiskusikan ataupun merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang bisa menjadi solusi atas setiap permasalahan yang ada dimasyarakat.

5. Bahwa politik sebagai konsep dalam rangka mencari atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting. Misalnya SDM, SDA, modal, dll. Hal itu dianggap penting karena untuk menggerakkan suatu negara kearah yang lebih maju maka potensi-potensi tersebut dibutuhkan. Melalui jalan politik hal itu bisa diusahakan

Selanjutnya ada beberapa pandangan politik pada zaman Yunani Kuno, yaitu;

1. Sokrates berpandangan bahwa politik adalah ilmu yang membahas masalah public good atau kebaikan bersama. 

2. Plato, ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan seperti apa kedudukannya didalam lingkup kekuasaan yang dia pegang.

3. Aristoteles, politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan tujuan terbentuknya negara

Sebagai kesimpulan, bahwa dunia politik sejatinya dapat menjadi wadah untuk mewujudkan amanah konstitusi yang terdapat di sial ke-5 Pancasila yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. 

Keadilan untuk seluruh rakyat menggambarkan tujuan utama politik itu yakni demi mewujudkan kebaikan bersama. Jika dalam politik tidak didapati cita-cita untuk mewujudkan kebaikan bersama atau “public good” seperti yang dikatakan Socrates, tapi malah yang muncul adalah hal yang bertentangan dengan itu maka yang menjadi titik soal adalah terletak pada oknum yang berpolitik, bukan ilmu politiknya.

Politik membahas pemerintahan, membahas tentang negara, perumusan kebijakan, dan sebagai alat untuk menyampaikan ide gagasan untuk kebaikan bersama.

Maka dengan memahami ilmu tentang politik kita bisa lebih paham bagaimana praksis yang selama ini kita lihat, pakah sudah sesuai dengan politik yang dianggap ataukah sangat jauh melenceng dari yang seharusnya. Dan semoga penilaian kita tentang politik bukan nerasal dari stigmatisasi dari masyarakat namun melainkan berasal dari pemahaman yang benar.

Fastabiqul Khairat


IMMawan Ananda Rezky Musliansyah
KABID Himah, Politik, dan Kebijakan Publik
PC IMM Bone Periode 2021-2022

Saturday, June 5, 2021

Nahkoda Baru Periode 2021-2022 Pikom IMM Jurusan Bahasa, MIPA, dan Sosial UNIM Bone


Musyawarah Komisariat (Musykom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jurusan Bahasa, MIPA, dan Sosial Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone Periode 2020-2021 telah melahirkan nahkoda baru (6/6/2021).

Dalam hasil Musykom ini menetapkan IMMawati Hapsa selaku Ketua Umum (Ketum) Pikom IMM Jurusan Bahasa dibersamai oleh Sekretaris Umum (Sekum) dan Bendahara Umum (Bendum) yakni IMMawati Syahriani dan IMMawati Sri Wahyuni.

Pikom IMM Jurusan MIPA terdapat IMMawan Muh. Ikhsan Hidayat (Ketum), IMMawan Muh. Afdal Nur (Sekum), dan IMMawati Devi Utami Putri (Bendum).

Adapun dari Pikom IMM Jurusan Sosial, Ketum yakni A. Sultan Agung, Sekum dan Bendumnya yakni IMMawati A. Sarifah dan IMMawati Mila Karmila.

Asrina selaku Ketum Demisioner Pikom IMM Jurusan Sosial mengungkapkan bahwa semoga para pimpinan dapat menumbuhkan saling percaya karena jika itu tidak ada maka organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

"Semoga para pimpinan dapat memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin dalam menjalankan amanah yang diberikan, karena satu periode bukanlah waktu yang singkat namun juga bukan waktu yang lama ketika bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah yang diberikan," harapnya.

Friday, June 4, 2021

Pikom IMM Arpal Kab. Bone Silaturahim dengan Kader IMM Bone dalam Kajian Keislaman yang Diadakan

 

Kajian Keislaman dengan tema "Menghiasi Diri dengan Akhlakul Karimah" oleh Irmawati (Kabid Organisasi PC IMM Bone)

Pimpinan komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Arung Palakka Kab. Bone mengadakan majelis ilmu yang dimanfaatkan sebagai ajang silaturahim kader IMM se-kabupaten Bone bertempat di Masjid Miftahussa'adah (3/6/21).

Sudah menjadi rutinitas kader IMM di bone melaksanakan Al-Kahfi bersama pada malam jum'at di masing-masing komisariat. Pikom IMM Arung Palakka memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan majelis ilmu dengan tema "Menghiasi Diri dengan Akhlakul Karimah" yang dibawakan oleh Irmawati (Kabid Organisasi PC IMM Bone) sekaligus menjadi ajang silaturahim dengan kader IMM dari komisariat lain.

Al-Kahfi Time

Misdah, selaku kader dari Pikom tersebut mengungkapkan bahwa kami sebagai kader tentunya sangat berharap pembinaan dari kakanda PC IMM Bone untuk lebih diintenskan dalam mengarahkan gerakan Pikom kami apalagi Pikom IMM Arung Palakka adalah komisariat non PTM yang masih awal memulai pertumbuhan.

"Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini senantiasa terjaga, karena dengan kegiatan seperti ini, kita tdk hanya mendapatkan sebuah ilmu tetapi yang tatkala pentingnya adalah silaturahmi selalu senantiasa terjaga.", harapnya.

Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Bone, Asrina berharap bahwa semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi kegiatan rutinitas di Pikom IMM Arung Palakka agar selalu terjalin silaturahim antar kader IMM.

"Juga kami berharap Pikom IMM Arung Palakka dapat tumbuh subur dan menjadi komisariat besar meskipun di wilayah Non PTM", tambahnya.

Thursday, April 22, 2021

Refleksi Hari Kartini



Tepat di hari ini 142 tahun lalu, 21 April 1879, Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah. Hari lahirnya, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini setiap tahunnya.

Selamat ulang tahun, Ibu Kartini!

Hari Kartini adalah hari yang bagi kaum wanita diperbolehkan untuk memperoleh pendidikan dan mampu mengutarakan pemikirannya. Kartini lahir pada masa ketika wanita harus hidup dalam pingitan sebelum dipinang dan tidak diperbolehkan menyuarakan inspirasinya seperti layaknya laki-laki. Di zamannya saat itu, perempuan tidak dapat memperoleh pendidikan seperti yang kita rasakan saat ini. Dengan melihat kenyataan yang begitu pahit mengenai pendidikan wanita, Kartini tidak hanya tinggal diam. Keprihatinan Kartini ini membuatnya berkeinginan kuat untuk mendobrak semua batasan patriarkal yang mengungkungnya. 

Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan dan sebagai pelopor kemajuan pendidikan di Indonesia. Meskipun mengalami banyak rintangan saat memperjuangkan kesetaraan untuk perempuan, Kartini dapat membuktikan bahwa peran perempuan sangat besar.

Perjuangan Kartini merupakan sebuah perjuangan dengan memberikan semangat dan pemikiran bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini terutama bagi kaum perempuan untuk bisa maju seperti laki-laki dalam segala bidang yang khususnya dalam mengejar pendidikan dan ilmu pengetahuan agar terhindar dari kebodohan dan keterbelakangan pengetahuan. 

Semangat yang disuntikkan Kartini ini menjadi sangat penting mengingat banyaknya penghalang bagi perempuan untuk merealisasikan potensinya dalam mencapai sesuatu atau menjadi pempimpin di bidang yang ia mampu. Meski secara potensi, perempuan tidak kalah dari laki-laki. 

Tanggal 21 April,  menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk berani bangkit mencapai kedudukan yang setara. Namun pada peringatan hari Kartini saat ini, melihat kondisi sekarang adanya wabah penyakit yaitu Covid 19 bukan berarti kita hanya diam dalam kondisi tersebut. Tidak mengurangi semangat kita untuk melanjutkan perjuangan R.A. Kartini. Kondisi saat ini memberikan tantangan bagi kita semua dalam mencari ilmu. Namun sosok Kartini mengajarkan keterbatasan bukan menjadi penghalang. Maka dari itu, ayo kita lanjutkan perjuangan dan cita-cita Kartini.

Di era milenial ini mari kita tinjau kembali usaha yang sudah beliau lakukan kepada perempuan Indonesia. Apakah usaha yang dahulu masih berbekas? Atau sudah kembali kepada masa mula sebelum adanya emansipasi wanita? Peringatan hari kartini yang sesungguhnya adalah diharapkan dapat membuat wanita-wanita di Indonesia dapat mencontoh teladan dari kartini dengan melakukan gerakan-gerakan keperempuanan, gerakan-gerakan sosial dan gerakan-gerakan kesetaraan lainnya.

Hari Kartini pada zaman digital ini bukan hanya melulu tentang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Bukan sekedar berdandan memakai kebaya seperti Ibu Kartini. Bukan sekedar menunjukan diri sebagai bagian dari Kartini. Bukan hanya itu, Hari Kartini adalah semangat para perempuan untuk terus maju tanpa merisaukan gender.

Kartini Milenial adalah Perempuan-perempuan progresif, adaptif dan kreatif yang mampu menebarkan aura positif bagi orang-orang di sekitarnya dan mampu menumbuhkan kiprah perempuan yang bisa ikut berpartisipasi dalam segala bidang.

 

IMMawati Haerun Nisa 

Sekretaris Bidang IMMawati 

PC IMM Bone Periode 2020-2021





Saturday, March 13, 2021

JEJAK AWAL KIPRAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DI KAB. BONE

 

Sejarah awal terbentuknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Bone adalah pada periode 1981-1984 DPD IMM SULSELRA (Sulawesi Selatan - Tenggara), pada kepemimpinan DPD periode tersebut mereka melakukan kunjungan sebanyak dua kali ke Kab. Bone dalam rangka pembentukan IMM di Kab. Bone.

Kunjungan pertama yaitu pada tanggal 28 Juni 1983 dengan mengutus M. Arfah Bas'ha (Ketua Umum DPD IMM) dan Ahmad Sjukri (Departemen Kemahasiswaan DPD IMM). Pada kunjungan tersebut tidak seorangpun yang berkepentingan sempat ditemui baik PMD (Pimpinan Muhammadiyah Daerah) maupun unsur civitas akademika STKIP Muhammadiyah Bone.

Kunjungan kedua pada tanggal 25 maret 1984 dengan mengutus M. Arfah Bas'ha dan M. Nurdin Mas (Sekretaris Umum DPD IMM). Pada kesempatan itu diperoleh informasi dari dekan STKIP Muhammadiyah Bone bahwa di STKIP Muhammadiyah Bone sulit untuk dibentuk IMM, karena mahasiswanya 90% lebih pegawai negeri (Korpri), sedang kondisi Bone berbeda dengan daerah-daerah lain.

Namun dengan konsultasi penuh ukhuwah serta bantuan PMD Majlis PPK dan Drs. Zainuddin Sialla' (Sekretaris PMW, dosen STKIPM Bone) akhirnya diperoleh kesepakatan untuk memberikan kesempatan kepada DPD memberikan ceramah didepan Mahasiswa tentang ke-IMM-an. Pada acara tersebut turut memberikan sambutan Dekan STKIP, PMD Bone juga selaku Majlis PPK dan Drs. Zainuddin Sialla atas nama PMW (Pimpinan Muhammadiyah Wilayah), yang sepakat bahwa IMM sudah saatnya terbentuk di Kab. Bone, bahkan Dekan STKIP langsung menunjuk Badaruddin (Ketua Senat) sebagai formatur tunggal untuk menyusun pengurus IMM cabang Bone.

Inilah titik terang dan cikal bakal terbentuknya IMM Cabang Bone. Setelah mendapatkan amanat dari DPD IMM SULSELRA, Badaruddin sebagai formatur tunggal kemudian melaksanakan tugas tersebut dengan melengkapi struktural pimpinan yang akan menjadi partner kerjanya mengembangkan IMM di Kabupaten Bone.

Maka perjuangannya pun menuai hasil dan telah dibentuk struktural Pimpinan Cabang IMM Bone, sesuai dengan Surat Keputusan NO.388 DPD IMM SULSELRA mengamanahkan,

Ketua Umum             : Badaruddin Baso DM
Ketua I                        : A. M. Sulam MP
Ketua II                      : Baharuddin MK
Ketua III                     : Sirajuddin
Sekretaris Umum    : Amir Daus
Sekretaris I               : M. Alwi S
Sekretaris II             : M. Rusdi AP
Bendahara                : Bausatria
Wakil Bendahara    : Murlina Paduai

Langkah perjuangan selanjutnya adalah membentuk komisariat di kampus STKIP Muhammadiyah Bone. Ada banyak tantangan dan penuh perjuangan dalam hal ini untuk dapat diterima di masyarakat kampus, perkaderan awal yang dilakukan juga belum perkaderan seperti sekarang ini tapi dibingkai dalam bentuk Latihan Kepemimpinan kemudian dimasukkan pemahaman dan dakwah Muhammadiyah. Terbentuk kemudian dua komisariat yakni, Komisariat Jurusan Pendidikan Umum dan Sosial STKIP Muhammadiyah Bone.

Inilah langkah dan perjuangan awal Ikatan  Mahasiswa Muhammadiyah di Kabupaten Bone, setiap masa terdapat berbagai dinamika organisasi yang ditemui hingga hari ini. IMM terus eksis melebarkan sayap dakwah Islam Muhammadiyah dan dapat diterima dengan baik di masyarakat dengan sejumlah kader-kadernya yang tersebar dari daerah-daerah terkhusus di Kabupaten Bone ini.

Itu hanya secuil sejarah bagaimana Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah awal mulanya bisa eksis di kabupaten Bone.

Melihat sejauh ini, tinggal menghitung hari umur IMM di Kab. Bone mencapai 36 tahun, tentunya sejarah ini tidaklah seberapa jika dibanding sejarah sebenarnya, namun penulis berharap setidaknya tulisan ini dapat menjadi acuan awal sebagai informasi untuk menelisik lebih lagi sejarah IMM di Kab. Bone.

Dengan berbagai kendala, kurangnya informasi tertulis terkait sejarah tersebut membuat penulis cukup kesulitan untuk bisa mendapatkan informasi yang lebih mendetail. Dari beberapa diskusi dengan para kakanda hanya sumber dari LPJ DPD IMM SULSELRA Periode 1981-1984 tersebut yang dapat memberikan keterangan yang jelas.

Terdapat beberapa dokumen arsip yang menjadi pegangan oleh kakanda Badaruddin yang saat itu menjadi Ketum pertama, dan sudah diserahkan di kepemimpinan IMM beberapa periode lalu namun dokumen tersebut sejauh ini belum diketahui berada ditangan siapa.

Dan juga untuk mendapat sumber dari para kakanda generasi awal cukup sulit karena sebagian besar sudah tidak berdomisili di daerah Bone.

Penulis berharap, semoga sejarah yang singkat ini bisa menjadi literatur awal mengetahui sejarah awal mula IMM di Bone. Tentunya sejarah ini tidak hanya sampai pada tulisan ini, semoga kedepannya akan ada generasi yang senantiasa melanjutkan untuk melacak jejak sejarah ini.

JAS MERAH

 (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah)

Selamat Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke-57, semoga senantiasa hidup dan eksis dimanapun berada. Senantiasa melebarkan sayap dakwahnya dan menjadi tonggak peradaban yang terkenang oleh sejarah. Fastabiqul Khaerat. IMM Jaya, Abadi Perjuangan Kami.



Penulis:

Akbar (Ketua Umum PC IMM Bone Periode 2020-2021)


Tuesday, December 1, 2020

Buku adalah Sahabat — Bidang RPK PC IMM Bone

Suatu kebahagiaan ketika manusia bisa berteman baik dengan buku. Melalui buku, kita bisa mengkaji sesuatu dalam deretan huruf-huruf yang mengantarkan kita pada ilmu pengetahuan. Melalui buku pula, kita bisa mengembangkan kekuatan otak dengan hikmah yang ada di dalamnya. 

Al-Jahizh menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar Anda bisa mengusir kesedihan. Katanya, "buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah tetangga yang tidak menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang Anda miliki. Dia tak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan."

Buku merupakan teman yang paling setia. 

Teman yang jika kita pandang lama, banyak memberi manfaat, dia juga bisa menajamkan kemampuan intelektual, bukan hanya itu, memperbanyak membaca buku akan menghilangkan kekeluan di lidah kita dan memperindah ujung jemari ketika menulis. M

Karena di dalam buku terdapat berbagai macam kosakata yang mungkin terdengar asing di telinga kita. Melalui kosakata yang kita dapatkan, kita mengadopsinya dalam berbicara maupun dalam hal menulis. 

Buku adalah teman yang akan selalu ada untuk kita, di siang hari ketika jenuh, dia hadir bersama kita, bahkan di malam hari, dan bahkan di setiap waktu kapan pun kita membutuhkannya. Meskipun kita mencoba meninggalkannya, dia akan selalu taat berada di sekitar kita. Dalam kondisi sendiri pun, dia akan menjadi hal yang paling bermanfaat dan paling bisa diandalkan. 

Selain itu, dia akan mengurangi peluang untuk kita melakukan dosa. Kenapa? Karena kita sibuk bercengkrama dengan dia. Mendengar kisah-kisah dari dirinya, sehingga kita melupakan hal-hal yang berbau duniawi yang bisa menjerumuskan kita pada kubangan dosa. 

Dengan membaca buku, sahabat kita, akan membentuk kepribadian kita. Sama seperti ketika kita berteman dengan manusia. Jika orang yang kita ajak berteman adalah mereka yang senantiasa mengajak kita kepada keburukan, maka walhasil kita pun akan menjadi seperti itu. Begitupun sebaliknya. Namun, perlu kita catat bahwa buku tidak akan menyesatkan kawannya, tapi kitalah yang salah menafsirkan kata-kata yang dia keluarkan, sehingga sifat arogansi dan lain semacamnya muncul seketika.


—Selamat Berkawan dengan Buku, Salam Literasi.

#FastabiqulKhaerat


#QuoteOfTheDay

#BidangRisetdanPengembanganKeilmuan

#PCIMMBone

 

Sunday, November 29, 2020

⚔️ THE KING OF ZULKARNAIN ⚔️


🍁Tak banyak nama pemimpin alim dan bijak yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Salah satunya dialah Zulqarnain. Seorang pemimpin shalih yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an.

🍁Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol. Mereka keturunan Yafits anak Nabi Nuh as. Mereka melakukan seperti pembunuhan dan perampasan ketika keluar ke tengah-tengah manusia yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mampu membangun sendiri dinding tersebut dan mereka mengetahui kemampuan Zulkarnain. 

🍁Oleh karena itu, mereka siap memberikan upah kepada Zulkarnain dan menyebutkan alasannya, yaitu karena Ya’juj dan Ma’juj melakukan kerusakan di bumi. Akan tetapi, Zulkarnain adalah raja yang mukmin lagi saleh, beliau tidak tamak kepada dunia dan tidak tinggal diam membiarkan keadaan rakyatnya, bahkan tujuan beliau adalah memperbaikinya, oleh karenanya beliau mau memenuhi permintaan mereka karena ada maslahatnya, tidak meminta upah dan bersyukur kepada Allah Tuhannya yang telah memberikan kemampuan kepadanya, beliau berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku."

🍁Allah berfirman bahwa Zulkarnain dipekerjakan oleh sekelompok orang untuk membantu mereka melawan beberapa suku perusak yang disebut Ya'juj dan  Ma'juj.

Al-Quran bahkan memberikan beberapa rincian yang sangat spesifik tentang pembangunan tembok tersebut dalam QS. Al Kahfi : 96.

🍁Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj adalah keburukan yang dekat yang telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW. 

Dari Zaenab binti Jahsy bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda, “La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat, pada hari ini benteng Ya’juj Ma’juj dibuka seperti ini." Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya. (Al-Bukhari no. 1341)


#FastabiqulKhaerat


#AyatOfTheDay

#BidangTablighdanKajianKeislaman

#PCIMMBone

Sunday, November 8, 2020

Pappaseng — Deceng Na Jak (Baik dan Buruk)

 

“Rekkuwa engka kedo rinawa-nawammu tangngai addimunrinna, rekkawa naddimunri jak napoancajiwi Dewata Seuwwae deceng narekko kedo maja ammatu matuangngi apa temmapuji Dewata Seuwwa-e rija-e”.

Bila ada keinginan dalam hatimu, pandanglah akibatnya jika menimbulkan keburukan, semoga Allah mengubah menjadi sebuah kebaikan, sebaiknya jika terbelit sesuatu prasangka buruk, perlambatlah waktunya karena Allah yang Maha Tunggal tidak menyukai keburukan.

Baik dan buruk adalah nilai sebuah perbuatan yang menjadi ukuran dari hasil perbuatan kita, atau sebuah pedoman perbuatan yang bisa dilakukan ataupun tidak bisa dilakukan. 

Nilai tersebut dilembagakan dalam kearifan orang-orang tua terdahulu yang dilestarikan dalam bentuk paseng. 

Seperti yang kita tahu bahwa paseng dapat digolongkan sebagai karya sastra seperti halnya pantun, peribahasa dan elong. 

Paseng bertujuan mengajarkan tentang hal-hal baik dan buruk kepada generasi muda khususnya dalam masyarakat Bugis, deceng na jak merupakan pesan berbentuk lisan yang biasanya diucapkan kepada anak-anak agar mereka berbuat baik.

Terdapat beberapa hal yang menjadi karakter deceng, sebagai bentuk uraian dari dari petuah ini, seperti:

✓deceng kiniwwa(baik angan-angan/ hati); 

✓madeceng tuona(baik kehidupannya); 

✓madeceng linona(orang sukses di dunia); 

✓madeceng akherakna(agamawan); 

✓madeceng gauk(orang yang sopan, berbudi pekerti, baik tingkah laku); 

✓madeceng urukna(keturunan baik-baik); serta 

✓madeceng ampe(baik hati).

Kata deceng artinya baik dan majak artinya jelek atau buruk yang dipresentasikan dalam paseng Tomatoa berikut:

•Bila ada keinginan dalam hatimu, pandanglah akibatnya jika menimbulkan keburukan, semoga Allahmengubah menjadi sebuah kebaikan, sebaiknya jika terbelit sesuatu prasangka buruk, perlambatlah waktunya karena Allah yang Maha Tunggal tidak menyukai keburukan

Pappaseng tersebut menggunakan kata 'jak' dan 'deceng'. Pesan yang mengingatkan orang agar berhati-hati dalam mengambil keputusan. 

Suatu keputusan hendaknya dipertimbangkan atas baik dan buruknya berdasarkan oleh hati, jika sesuai dengan anjuran Allah SWT, maka perbuatan itu dapat dilakukan namun jika tidak sesuai maka perbuatan itu tidak boleh dilakukan. Karena implementasi dari ketakwaan kita kepada Tuhan, yakni melaksankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

#FastabiqulKhaerat

#PetuahBugis
#BidangTablighdanKajianKeislaman
#PCIMMBone


IMMawati Nurul Ashiqin binti Larawi
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
PC IMM Bone


Tuesday, November 3, 2020

Mempermudahlah, Jangan Mempersulit

—Hadist Of The Day—

Manusia adalah makhluk sosial, kita hidup dalam suatu lingkungan tertentu, entah keluarga, sekolah, kampus, organisasi, bahkan masyarakat. Dimana jenis manusia berbeda-beda, sama halnya tidak ada sidik jari yang sama begitu pun dengan kepribadian manusia, memiliki ciri khasnya masing-masing.

Apa yang menurut kita seharusnya dilakukan, tapi dalam kondisi tertentu tidak sama seperti orang lain. Kondisi subyektif menilai segala situasi hanya berdasarkan mata kita sekata tak jarang menjadi miskomunikasi yang biasa terjadi.

Hal yang mungkin mudah bagi diri kita, tapi bisa saja menurut orang lain adalah sulit. Dilain waktu kita sadari, tapi boleh jadi lebih banyak hal yang kita tidak sadari.

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang sering mempersulit orang lain, bahkan sering mengganggu ketenangannya. Namun bagaimana jika iya?

Maka terdapat beberapa tanda-tanda kamu termasuk orang yang menyusahkan orang lain:

1. Melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Setiap kita pasti memiliki tanggung jawab masing-masing, namun tak dipungkiri bahwa mungkin tanggung jawab itu merasa berat untuk kita tunaikan. Namun bukannya mencari solusi terbaik, kita dengan mudahnya langsung melemparkan tanggung jawab itu kepada orang lain.

Cobalah untuk senantiasa berpikir jernih, dan mencari solusi atas masalah yang ada. Ketika hanya melemparkan kepada orang lain, jangan-jangan orang bahkan lebih kesusahan dibandingkan dengan kita sendiri. Ataukah mencoba berdiskusi untuk lebih memahamkan terhadap tanggung jawab yang diemban, akan selalu ada orang-orang baik yang akan kita temukan, dan jika belum menemukan, mungkin kita adalah orang baik itu buat yang lain.

2. Pembagian amanah yang timpang.

Mari mencoba intropeksi bersama, apakah selama ini ketika memberikan amanah, sudah merasa adil? Atau malah timpang sebelah? Dengan dalih ini dan itu sehingga terjadi diskriminasi dan kecondongan antara satu dengan yang lainnya.

Ketika kita sudah merasa adil. Coba tetap ditelisik, apakah rasa adil itu ada karena memang sudah berusaha membagi sebaik mungkin, ataukah malah hanya pembelaan dari otakmu yang tidak mau merasa disalahkan.

3. Orang lain merasa tidak nyaman berada dekat denganmu.

Salah satu sumber pengetahuan adalah perasaan. Beberapa hal memang tidak serta dinilai berdasarkan perasaan semata, namun dilain sisi dengan kepekaan perasaan maka akan terasa nyaman ketidak nyamanan ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Banyak faktor memang yang membuat ketidaknyamanan hadir, namun juga salah satunya bisa jadi karena sikap kita sendiri. Ada saja perasaan was-was orang lain terhadap diri kita.

4. Cepat atau lambat, kehidupanmu juga akan terasa sulit.

Apa yang kita dapatkan hari ini. Bisa saja karena sikap-sikap di masa lampau. Bisa saja segala kebaikan yang kita dapatkan hari ini adalah balasan dari kebaikan-kebaikan yang kita lakukan terdahulu. Begitupun dengan keburukan.

Hukum karma tidak hanya terjadi hanya sekali namun langsung azab yang besar, mungkin seperti Firaun yang mendapatkan karmanya diakhir hidupnya. Tapi tidak menutup kemungkinan karma akan dicicil sedikit demi sedikit tanpa kita sadari, bahwa ini balasan orang-orang yang pernah tidak ridho dengan sikap kita.

5. Memanfaatkan kebaikan orang lain

Apakah salah memanfaatkan kebaikan orang lain? Tentu tidak, jika masih dalam taraf yang wajar. Tapi jika berlebihan, maka akan terjadi tendensi sepihak untuk memperalat orang-orang tertentu.

Tentunya kebaikan-kebaikan dilakukan atas dasar kebaikan pula. Bukan karena alasan keterpaksaan, ataupun tidak ada pilihan lain, atau bahkan memanfaatkan orang lain dengan pikiran sudah dia saja toh pasti dia nurut.

Beberapa hal perlu untuk dipertimbangkan, amanah tidak akan salah memilih pundak, namun tidta menutup kemungkinan bahwa orang yang berkuasa mempermainkan pemberian amanah.

Amanah akan tetap dilaksanakan bagaimana pun keadaannya, entah baik atau buruk. Tapi bukankah indah, jika amanah dilaksanakan dengan penuh cinta?

Itu tadi hanya segelintir contoh beberapa sikap yang bisa jadi mengganggu ketentraman orang lain, jika ada tanda tersebut dalam diri kita, maka seharusnya lah kita untuk senantiasa berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Menjadi teladan dan mengupayakan diri sebagai uswatun hasanah.

"Kesadaran kehidupan bukan hanya persoalan keinginan tapi pembuktian"


Fastabiqul Khaerat


IMMawati Nurul Ashiqin binti Larawi
Sekretaris Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
PC IMM Bone

 

Monday, November 2, 2020

Ekspansi Gerakan IMM Melalui DAD Non-PTM


Bone, IMM — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Arung Palakka IAIN Bone telah mengadakan Darul Arqam Dasar ke-VI yang bertempat di Pusat Dakwah Muhammadiyah Bone, mengangkat tema "Terintegrasinya Nilai-nilai Tri Kompetensi IMM".

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober - 2 November 2020. Diikuti oleh peserta yang berasal dari beberapa fakultas/jurusan dari IAIN Bone dan juga dari Batari Toja.

Afni selaku Ketua Umum Pikom IMM Arung Palakka mengatakan bahwa DAD ini dilaksanakan untuk memperkenalkan IMM kepada mahasiswa khususnya yg berada pada non PTM.

"Selain itu juga agar mahasiswa bisa mengetahui seperti apa Muhammadiyah itu, apakah sama seperti yang dibicarakan oleh masyarakat di luar sana atau berbanding terbalik dengan realita yg mereka temukan dilapangan," tambah mahasiswa S2 Jurusan PAI IAIN Bone ini.

Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Bone Ananda Rezky Murliansyah mengatakan, "pergerakan Pikom IMM Arung Palakka ini dapat dikatakan minim pergerakan dalam beberapa periode terakhir, disebabkan oleh beberapa faktor sehingga berakibat juga pada proses perkembangan komisariat yang cukup lambat."

Dia mewakili PC IMM Bone berharap semoga setelah perkaderan DAD ini dapat menjadi awal perkembangan komisariat Arung Palakka dikarenakan juga Arung Palakka ini merupakan satu-satunya komisariat yang berasal dari Non-PTM yang berada di IMM Bone.



 

Sunday, November 1, 2020

Pappaseng — Magetteng ri Agamae (Taat pada Agama)


Pappaseng pada umumnya hadir ditengah masyarakat Bugis bukan hanya sebagai petuah suku semata namun juga sebagai media pendidikan moral.

Pappaseng bertujuan untuk membangun kualitas pribadi masyarakat yang ideal yakni membawa manfaat kepada alam semesta.

Oleh karena itu, di dalam pappaseng akan sering ditemui ajaran-ajaran tentang karakter mulia yang dalam pandangan para peneliti dapat diserap menjadi karakter ideal untuk menjadi pribadi yang baik. 

Dalam hal ini salah satunya pada sastra Bugis yang umumnya sarat dengan nilai-nilai keagamaan.

Sikap orang bugis terhadap "Yang Ilahi", yang "Adikodrati" bertumbuh dari pengalaman hidup dengan masa-masa yang penuh dengan suka cita dan  hari-hari sedih yang diawali dengan suatu perasaan gaib yang menaungi insani dan segala aspek kehidupan, sehingva rasa "keilahian" yang terpendam dalam batin sukar untuk diungkapkan baik pernyataan yang berupa transenden (mempesona) maupun yang tremendum (menakutkan).

Sebab itu kurun waktu yang cukup lama sejarah kepercayaannya tidak menyebutkan Tuhan SWT. 

Mereka menyebut Tuhan pencipta alam semesta itu dengan sebutan Dewata’e atau Puangng’e, juga Dewata Seuwae yang artinya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa masyarakat Bugis adalah masyarakat religius.

Seperti dalam petuah ini yang mengatakan bahwa 

"Taroi telleng linoe,

Teppinra pesonaku lao ri puang e."

"Biar dunia tenggelam,Tak akan berubah keyakinanku kepada Tuhan".

Karakter masyarakat Bugis dapat terlihat dalam kutipan tersebut yang amat memegang teguh keyakinannya terhadap kepercayaannya kepada Tuhan Sang Pencipta. Tentu saja petuah tersebut mengisyaratkan keteguhan dan ketaatan dalam arti beragama.

Mereka sudah sangat meyakini akan kebenaran agamanya dan tidak mungkin lagi dapat bergeser dari keyakinannya itu meskipun apa yang terjadi. 

Segala cobaan dalam hidup, baik berupa kesulitan ataupun yang lainnya tidak lain hanyalah sebuah ujian yang diberikan kepada manusia untuk menguji keimanannya.

Bagaimana menggunakan keistimewaan akal yang diberikan Tuhan untuk memaknai segala apa yang terjadi dalam hidup. Baik itu akal pikiran maupun hati. Bahwa segala sesuatu pasti memiliki hikmah dibaliknya.

Setiap apa yang terjadi tidak menjadikan iman kita lemah dan lantas menyerah terhadap kehidupan dan menyalahkan Sang Pencipta terhadap semuanya, namun dapat menjadikan kita lebih semakin mendekat kepada-Nya.


#PetuahBugis


IMMawati Risfa Maharayu
Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga
PC IMM Bone